Rabu, 31 Maret 2010

Kegiatan Pengajian Rutin Di Masjid Asy Syifaa Sukatani

Agenda kegiatan pimipinan Pontren Mursyidul Falaah 2 Purwakarta salah satunya yaitu : mengisi kegiatan pengajian rutin di masjid Asy Syifaa Perum Griya Abdi Negara Sukatani dan dilaksanakan setiap malam jumat pada awal bulan (setiap bulan). Hal ini merupakan program yang kontinu dilaksanakan dengan padatnya kegiatan pimpinan Pontren (KH Ubang Asyhari).
Adapun materi yang disampaikan antara lain:
- Akidah
- Tauhid
- Fiqih
- Muamalat
- Tarikh Islam
- Kegiatan tanya jawab sekitar permasalahan Agama Islam
- dll
KH Ubang Asyhari selaku pimpinan Pontren Mursyidul Falaah 2, yang beralamat di Kp Cimuntuk Desa/Kecatamatan Sukatani (Jalan Raya Sukatani KM 11 Purwakart).
Beliau mengajar para santri yang datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar daerah pun banyak yang datang untuk belajar tentang ilmu agama yang beliau pimpin.
Adapun pendiri pesantren mursyidul falah 2 ini adalah sesepuh agama kabupaten Karawang yaitu KH Obay Hasan Basri (alm) yang mempunyai komitmen untuk mengembangkan pendidikan melalui jalur pendidikan pesantren.

Minggu, 28 Maret 2010

Sesepuh Agama Karawang Meninggal Dunia

Karawang berkabung, tokoh agama KH. Obay Hasan Basri meninggal diusianya ke-83. Sosok yang dikenal sebagai sesepuh ulama Jawa Barat dan Banten ini dikenal ilmu teologinya, dia mampu mengembangkan teologi dan akidah juga ilmu tauhidnya.

Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini meninggalkan 9 anak dan 20 cucu, selama hayatnya sosok yang dikenal tegas ini selalu menyampaikan pesan supaya umat Islam tak keluar dari koridor akhlak dan tauhidnya. Beliau pun dikenal non organisasi, tidak memihak atau masuk salah satu organisasi Islam maupun politik. Namun begitu, dia diakui sebagai ulama besar oleh semua organisasi Islam dan politik di Jawa Barat dan Banten.

Kiprahnya sebagai Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah ini setelah mendapat tampuk kempemimpinan dari ayahnya Alm. Abdul Manaf yang telah mendirikan ponpes itu tahun 1950 lalu. Sosok yang memiliki jiwa toleransi terhadapn masyarakat ini meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD Karawang pukul 21.30 WIB. Selama ini, dia memiliki penyakit komplikasi menahun, diantaranya sakit jantung.

Dalam ajarannya yang selalu dikatakan kepada anak, cucu dan muridnya, KH. Obay Hasan Basri selalu menegaskan supaya lembaga Islam menegakan ketegasan hukum Islam dan dia selalu menyatakan penolakannya pada ajaran sesat yang mengaku Islam tapi menyimpang dari tahuid.

Hadir pada saat pemakaman, Bupati Karawang Drs. H. Dadang S. Muchtar dan wakilnya Hj, Eli Amalia Priatna, aparat pemda, calon bupati Karawang juga para ulama se-Jawa Barat dan Banten. Alm. H. Obay Hasan Basri disolatkan oleh 15 ribu pejabat, ulama dan masyarakat setempat di Masjid Nurul Falah, Desa Kampungsawah.

Dijelaskan putra kedelapan Alm, H. Aje Lukman kepada RAKA, Selasa (9/6) siang, ayahandanya ini memberi wasiat untuk mengembangkan terus dunia pendidikan. "Kami akan antusias terus mengembangkan dunia ponpes ini," ujarnya. (spn)

Sabtu, 27 Maret 2010

Al Qur'an adalah Mujizat Nabi Muhammad SAW


Tentang Pendengaran dan Penglihatan

“…….Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya,”Al Isra (17) ayat 36.
Makalah Prof.Sadeq Hilali yang berjudul The Miracles in the Verses of Hearing and Vision in The Holy Quran diterjemahkan oleh Maskanul Hakim.
Dipetik dari majalah Panggilan Adzan edisi April 1990.

Kata “mendengar” (sama’), kata turunannya, dan bentuknya disebut 227 kali di dalam Al Quran. Kata “melihat/memandang”, kata turunannya, dan bentuknya disebut hanya 148 kali. Dimana-mana di dalam Al Quran, kata mendengar berarti pengideraan, persepsi pembicaraan, dan informasi yang berhubungan dengan pendengaran. Di sisi lain, memandang bukan selalu bermakna melihat cahaya, gambar, objek. Kecuali pada 88 ayat saja. Dalam beberapa hal, itu berarti pertimbangan, pemikiran mental dan rasional tentang alam semesta, penciptaan , dan apa yang dilihat seseorang.
            Kedua kata itu dating bersamaan pada 38 ayat, diantaranya :
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” As Sajadah (32) : 9.

Kamis, 25 Maret 2010

Nasihat Imam Ghozali (Suatu Renungan)


NASIHAT IMAM GHAZALI

Ada empat hal yang menguatkan baan: memakan daging,

mencium bnau-bauan, memperbanyak mandi dari yang bukan

bersetubuh, dan memakai kain katun.

Ada pula empat hal yang melemahkan badan: banyak

bersetubuh, banyak berduka cita, banyak minum air tanpa

maka sesuatu, dan terlalu banyak makanan yang masam.

Dan ada pula empat hal yang menguatkan penglihatan: duduk

kearah kiblat, bercelak ketika tidur, memandang kepada yang hijau

dan membersihkan pakaian.

Tapi ada empat pula yang melemahkan penglihatan: memandang

pada yang jijik, memandang pada yang dipancung, memandang

kemaluan wanita, dan duduk membelakangi kiblat

©©©©©©©

Tidur pun ada empat macam: tidur di atas kuduk, yaitu tidur

para nabi as yang mana mereka itu bertafakur tentang kejadian

langit dan bumi; tidur di atas lambung kanan, yaitu tidur para

ulama dan ‘abid (ahli ibadah); tidur di atas lambung kiri, yaitu tidur

raja-raja, untuk menghancurkan makanan yang mereka makan;

dan terakhir tidur menelungkup, yaitu tidurnya setan-setan.

©©©©©©©

Ada empat hal yang akan menambah kecerdasan akal:

meninggalkan perkataan yang tidak perlu, bersugi,

duduk-duduk dengan orang saleh dan dengan para ulama.

Lalu ada lagi empat hal yang termasuk ibadat: tidak melangkah

dengan suatu langkah melainkan dengan berwudhu lebih dahulu,

memperbanyak sujud (shalat), membiasakan diri di masjid,

dan terakhir memperbanyak baca Al Qur’an.

Assalafiyah Tempat Belajar Ilmu Agama


Subhaanallah, maha suci Allah